Pernahkah anda melihat
seseorang yang sedang mengalami depresi ? Biasanya para penderita depresi
mengalami tekanan mental yang sangat berat sehingga mempengaruhi fikiran dan
perasaannya. Dalam sudut pandang medis, depresi merupakan suatu kondisi yang
berupa perasaan sedih yang berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan,
perasaan, dan kesehatan mental seseorang. Seseorang yang diduga mengalami
depresi harus segera mendapatkan penanganan medis. Hal ini dikarenakan depresi
tidak hanya mempengaruhi kestabilan emosi, tetapi juga dapat mengganggu
produktivitas kerja, hubungan sosial, bahkan sampai memunculkan keinginan untuk
bunuh diri.
Penelitian terbaru
terkait dengan jumlah kasus depresi di Indonesia meyebutkan bahwa wanita yang berusia
15 - 19 tahun merupakan populasi dengan angka depresi paling tinggi yaitu
sekitar 32%, lalu disusul dengan laki - laki yang berusia 20 - 29 tahun
sebanyak 29%, dan laki - laki yang berusia 15 - 19 tahun sebanyak 26%.
Penelitian tersebut juga menemukan fakta bahwa tingkat depresi cenderung
menurun seiring dengan semakin bertambahnya usia. Dikutip dari healthline,
ketika seseorang mengalami depresi mayor, terjadi gangguan pada 3 bagian otak
yaitu hippocampus, amygdala, dan korteks prefrontal. Depresi mayor sendiri
diartikan sebagai salah satu dari dua jenis depresi yang paling sering terjadi.
Berikut ini merupakan
proses rusaknya beberapa bagian otak akibat depresi, yaitu :
1. Hippocampus
Hippocampus merupakan
salah satu bagian otak yang letaknya dekat dengan pusat otak. Bagian otak ini
berfungsi untuk menyimpan berbagai kenangan dan mengatur produksi kortisol.
Kortisol merupakan hormon yang akan dikeluarkan ketika anda mengalami stress,
baik secara fisik maupun mental. Jika dalam kondisi normal, hormon kortisol
tidak menyebab kan masalah. Masalah baru akan timbul ketika kortisol dilepaskan
dalam jumlah yang berlebihan. Kadar kortisol berlebih dalam jangka panjang
dapat menjadi penanda depresi. Kortisol yang diproduksi berlebih dapat
menyusutkan sel saraf neuron yang ada didalam otak. Disaat bersamaan, kadar
kortisol yang berlebih juga dapat memperlambat produksi sel - sel neuron yang
baru. Kerusakan yang muncul akibat depresi pad abagian otak ini dapat berupa
gangguna ingatan jangka panjang. Anda mungkin masih dapat mengingat apa yang
terjadi kemarin, tetapi anda tidak dapat mengingat apa yang terjadi satu tahun
yang lalu.
2. Amygdala
Amygdala adalah bagian
otak yang berfungsi untuk mengendalikan respons emosional dan pengenalan
isyarat emosional pada orang lain. Amygdala bertugas untuk mengendlaikan
respons fisik dan psikis yang terkait dengna ketakutan dan gairah. Pada penderita
depresi mayor, bagian otak ini membesar dan menjadi lebih aktif akibat paparan
konstan terhadap kortisol yang jumlahnya berlebihan. Amygdala yang terlalu
aktif pada penderita depresi telah dikaitkan dengan kemunculan gejala gangguan
kecemasan dan fobia sosial. Kerusakan amygdale yang terjadi akibat depresi
dapat menyebabkan terjadinya gangguan tidur dan perubahan aktivitas.
3. Korteks prefrontal
Korteks prefrontal
merupakan bagian otak yang terletak di paling depan. Bagian otak ini
bertanggung jawab untuk mengatur emosi, membuat keputusan, dan menyusun memori.
Ketika otak memproduksi kortisol secara berlebihan, korteks prefrontal menjadi
menyusut. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya penurunan empati pada penderita
depresi.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: